Thursday, December 30, 2010

ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN

Perkembangan ilmu pengetahuan disebabkan oleh fitrah manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa ingin tahu, mencari dan berpihak kepada kebenaran dan memiliki sifat hanif (akal budi) yaitu keinginan yang tidak terbatas untuk mencapai kebaikan dalam kehidupannya. Untuk tercapai kedua tuntutan sifat ini pelu kepada pengetahuan yang sistematis yang mampu memecahkan masalah. Pencarian kebenaran dapat dilakukan dengan cara nonilmiah dan ilmiah. Pecaraian kebenaran dengan ilmiah dinamakan dengan aktivitas penelitian.
1. Pendekatan Nonilmiah
            Penelitian nonilmiah biasanya dilakukan dengan tidak mengikuti langkah sistematis, tidak terkontrol dan bersifat subjektif, karena itu tidak dapat diulang untuk orang lain walau pada masalah yang sama. Pencarian dengan cara nonilmiah antara lain sebagai berikut:
a. Penemuan kebenaran melalui wahyu
            Penemuan kebenaran dengan wahyu baisanya bersifat given dari Allah kepada Nabi/rasul-Nya. Wahyu diturunkan ketika berada dalam puncak spritual sehingga firman Allah itu dapat diterima secara utuh tanpa terkontaminasi dengan hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan.
b. Penemuan kebenaran memlalui ilham (intuisi)
            Penemuan kebenaran melalui ilham sama halnya dengan wahyu, yaitu ketika sesorang (selain nabi dan rasul) dalam keadaan hatinya bersih, pikirannya jernih dan berada pada puncak spritualnya. Intuisi ini bisa dikatakan sebuah kenyakinan yang secara akal sehat dapat dipercaya atau tidak dapat dipercaya.
c. Penemuan kebenaran secara kebetulan
            Penemuan kebenaran dapat diperoleh secara kebetualan namun sering sangat bermanfaat, seperti halnya seorang santri diperintahkan mencuci usus ayam kesungai sebagian usus ayam, karena takut dimarahi, usus tersebut digantikan dengan cacing dan dimakan oleh santri lain akhirnya penyakit tipus yang dideritanya menjadi sembuh. Penemuan ilmu pengetahuan mutahir membuktikan bahwa cacing dapat menyembuhkan penyakit tipes.
d. Penemuan kebenaran dengan akal sehat
            Akal sehat (common sense) merupakan serangkaian konsep yang digunakan untuk menghasilkan yang benar. Cara comon sense sering sangat berguna namun kadang menyesatkan. Contoh yang menguntungkan : metode qias (analogi) dalam proses penetapan hukum sering menggunakan akal sehat seperti sapi dan kerbau diqiaskan dengan unta. Contok tidak berguna: dulu semua pendidik berkenyakinan hukuman atau denda merupakan alat yang palin ampuh dalam menjalankan pendidikan. Kenyakinan itu hilang setelah ditemukan bahwa hadiah ternyata lebih menghasilkan peningkatan yang lebih besar dalam proses belajar mengajar dari pada hukuman atau denda dan sedikit sekali anak berubah karena adanya hukuman.
e. Penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba
            sifat ingin tau yang ada pada manusia sering membuat manusia melakukan percobaan. Ibu-ibu di rumah sering melkukan percobaan untuk mendapatkan masakan yang dinginkan
.f. Penemuan kebenaran melalui kewibawaan
            seorang yang memiliki kewibawaan sering pendapat atau perbuatannya dianggap sebuah kebenaran dan diikuti oleh pengikutnya tanpa ada pengujuain terbih dahulu, seperti medel gaun slebritis yang dianggab kebenaran oleh pengikutnya, titah seorang raja atau pendapat seorang ulama sering dianggab kebenaran. [1]

[1] Pof. DR. Imam Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hal.1-6


1 comment:

  1. Sipt gan terimakasih Artikelnya sangat membantu saya untuk mengerjakan sebuah tugas kuliah sekali lagi Terimakasih

    ReplyDelete