Monday, January 3, 2011

Itegritas Kepribadian Peneliti

Penelitian merupakan aktualisasi epistimologi. Epistimologi yaitu bagian dari filsafat ilmu yang membAhas bagaimana cara menusia mendapatkan ilmu pengetahuan dan sampai  pada batas mana ilmu pengetahuan mampu digapai manusia. Itegritas kepribadian peneliti antara lain:
1. Integritas Berfikir
Dalam cara berfikir, seorang peneliti harus berfikir cara berikut:
a. Skeptis artinya dalam menerima kebenaran atau membuat pernyataan senantiasa harus sesuai dengan fakta yang sahih dan valid.
b.     Analitis yaitu dalam menerima informasi atau membuat statemen peneliti harus melakukan check and re-check dengan menghubungkan satu fenomena dengan fenomena yang lain serta mengembangkan hipotesa, asumsi dan penafsiran.
c.    Kritis yaitu setiap informasi yang diterima, peneliti jangan menganggapnya sebagai sebuah kebenaran, tetapi mencermati mengolahnya berdasarkan logoka dan akal sehat.
2. Integritas Kepribadian
Seorang peneliti ialah seorang ilmuan yang tidak hanya bermuara pada pilihan-pilhan moral dan etik. Karena itu integritas pribadi seorang peneliti sebagai berikut:
a.  Objektif (siddiq), artinya menyajikan hasil penelitiannya apa adanya dan terbebas dari kepentingan pribadi atau golongan dan dari prakonsepsi baik bersifat ekonomis, politik, psikologi dan idiolgis.
b.     Amanah, terbuka, artinya seorang peneliti harus transparan terutama metode yang digunakan dan hasil penelitiannya. Dengan keterbuakaan dapat diketahui kelebihan dan kekurang sehingga peneliti lain dapat menyempurkannya.
c.  Kompeten, yaitu mempunyai kemampuan akademik dalam persoalan yang diteliti dan kemampuan teoritik terutama dalam penguasaan metodologi penelitian

No comments:

Post a Comment